Mengenal Bahan-bahan Jilbab
Mengenal Bahan-bahan Jilbab-Saat ini banyak jenis-jenis, bahan hingga bentuk-bentuk jilbab. Terkadang kita sulit membedakannya dan menyebut semuanya dengan sebutan jilbab. Selain beda jenis, beda bahan tentu beda pila harganya. Semakin bagus bahannya tentu semakin mahal harganya. Namun sebagian orang tidak mengutamakan bahan atau kualitas, yang terpenting nyaman dipakai dan sesuai dengan kemampuan alias kantong hehehe. Selain itu banyak wanita sekarang yang hobby ngoleksi semua model jilbab biar tidak ketinggalan trend. Kali ini saya akan berbagi tentang Mengenal Bahan-bahan Jilbab. Yuk masuk ...
1. Shifon / Chiffon

Shifon terbuat dari bahan kapas, sutra dan serat sintetis. Keruding ini bersifat tipis, licin dan panas, dan biasanya pekaian jilbab berbahan ini dipadukan dengan ciput berbahan kaos. Sifon juga mempunyai banyak jenis seperti ifon polos dan sifon ceruti.Sifon ini menajdi salah satu favotit muslimah karena bahannya yang tipis dan memiliki banyak motif.
2. Hycon

Jika dilihat sekilas jilabab ini tidak terlalu beda dengan jilbab sifon. Kain sifon lebih licin dari kain hycon, tetapi hycon lebih memiliki safat lembut dibandingkan dengan sifon.
3. Voile

Jilbab berbahan ini juga memiliki kelembutan sama dengan hycon. Penggunaan jilbab berbahan ini bagus digunakan pada siang hari, karena bahannya halus dan lebut. Namun jilbab ini juga memiliki kekurangan yaitu susah dikreasikan karena bahannya tidak lentur.
4. Sutra

Kain berbahan ini cukup terbilang mahal dibandingkan bahan jilbab yang lain. Dikarenakan sutra adalah bahan yang sangat nyaman digunakan karena bahannya dingin dan lembut. Namun bahan ini mudah kusut dan mudah luntur dan membutuhkan perawatan khusus.
5. Spandek

Kain ini memiliki efek mengkilap meskipun tidak semua berbahan spandek memiliki efek mengkilap. Spandek adalah bahan yang terbuat dari uncur non alami, kainnya halus, lentur dan lembut. Harganya relatif mahal karena bersifat elastis.
6. Ceruty

Tekstur kain ini elastis, karena dalam bahan dasarnya mengandung bahan sutra yang lembut, sehingga memberikan kesan mewah dan elegan.
7. Hyget

Hyget adalah kain yang berbentuk kaos, bentuknya tipis sedikit kasar. Harganya relatif murah, sehingga banyak digunakan jadi bahan kaos pada musim kampanye.
8. Rayon

Rayon memiliki kelenturan dan relatif tebal. Bahan rayon yang sering digunakan untuk jilbab adalah rayon gerimis dan rayon super. Hijab ini cocok digunakan ketika cuaca panas karena mampu menyerap keringat. Teksturnya juga mudah untuk dikreasikan. Namun bahan ini juga memiliki kekurangan yaitu bahannya mudah kusut dan terkadang juga luntur.
9. PE atau Poly Ethylene

Poly Ethylene umumnya berbahan tebal, halus dan lembut. Bnayka digunakan untuk jilbab yang ukurannya lebih besar.
10.TC atau Teteron Cotton

Bahannya terbuat dari campuran PE 65% dan Cotton 35 %. Bahannya kuat dan menyerap panas meskipun tidak selembut PE.
11. Kaos

Jilbab bahan ini sangat laku dipasaran. Bahan dasarnya adalah katus atau serat kapas alam. Biasanya dipakai untuk bahan jilbab jumbo karena kainnya adem. Selain itu bahan kaos elastis dan juga mudah meresap keringat. Jilbab bahan kaos sangat nyaman dipakai tetapi mudah kendur.
12. Rajut

Proses jilbab ini dimulai dari benang kemudian dirajut dengan mesin rajut. Kain rajut bisa dibuat model instan ataupung pashmina.
13. Jersey

Bahan jersey merupakan kain cotton strech, halus lebih tebal dari spandek rayon dan tidak berbulu. Jersey memiliki tekstur lembut dan ringan sehingga sangat nyaman dipakai dan memberi kesan jatuh saat dipakai.
14. Katun

Bahan katun agak sedikit kaku dan tebal oleh karena itu jilbab katun sulit untuk dibentuk. Jenis bahan ini tipis, jika menggunakannya disarankan dilapisi dengan jilbab lain agar tidak menerawang. Ada beberapa jenis katun, ada katun combed dan katun caded. Kin katun combed seratnya lebih halus sedangkan caded kurang halus dan rajutannya juga kurang rata.
15. Kashmir

Bahan ini cukup mahal. Bahan ini juga semakin sering dicuci malah semakin halus. Teksturnya lentur, membuat kreasi lebih mudah.
16. Polyster

Jilbab ini cocok dipakai kemanapun, dipakai sehari-hari hingga kepesta. Bahannya juga tidak mudah kusut dan tidak memiliki perawatan khusus. Namun bahan ini tidak mudah menyerap keringat dan tidak cocok digunakan saat panas.
Demikianlah beberapa bahan-bahan jilbab yang sering digunakan. Semoga dengan informasi ini para muslimah tidak keliru dan bisa membedakannya. Apapun nama, jenis dan bentuk jilbabnya yang terpenting adalah kenyamanan saat memakainya.
1. Shifon / Chiffon
Shifon terbuat dari bahan kapas, sutra dan serat sintetis. Keruding ini bersifat tipis, licin dan panas, dan biasanya pekaian jilbab berbahan ini dipadukan dengan ciput berbahan kaos. Sifon juga mempunyai banyak jenis seperti ifon polos dan sifon ceruti.Sifon ini menajdi salah satu favotit muslimah karena bahannya yang tipis dan memiliki banyak motif.
2. Hycon
Jika dilihat sekilas jilabab ini tidak terlalu beda dengan jilbab sifon. Kain sifon lebih licin dari kain hycon, tetapi hycon lebih memiliki safat lembut dibandingkan dengan sifon.
3. Voile
Jilbab berbahan ini juga memiliki kelembutan sama dengan hycon. Penggunaan jilbab berbahan ini bagus digunakan pada siang hari, karena bahannya halus dan lebut. Namun jilbab ini juga memiliki kekurangan yaitu susah dikreasikan karena bahannya tidak lentur.
4. Sutra
Kain berbahan ini cukup terbilang mahal dibandingkan bahan jilbab yang lain. Dikarenakan sutra adalah bahan yang sangat nyaman digunakan karena bahannya dingin dan lembut. Namun bahan ini mudah kusut dan mudah luntur dan membutuhkan perawatan khusus.
5. Spandek
Kain ini memiliki efek mengkilap meskipun tidak semua berbahan spandek memiliki efek mengkilap. Spandek adalah bahan yang terbuat dari uncur non alami, kainnya halus, lentur dan lembut. Harganya relatif mahal karena bersifat elastis.
6. Ceruty
Tekstur kain ini elastis, karena dalam bahan dasarnya mengandung bahan sutra yang lembut, sehingga memberikan kesan mewah dan elegan.
7. Hyget
Hyget adalah kain yang berbentuk kaos, bentuknya tipis sedikit kasar. Harganya relatif murah, sehingga banyak digunakan jadi bahan kaos pada musim kampanye.
8. Rayon
Rayon memiliki kelenturan dan relatif tebal. Bahan rayon yang sering digunakan untuk jilbab adalah rayon gerimis dan rayon super. Hijab ini cocok digunakan ketika cuaca panas karena mampu menyerap keringat. Teksturnya juga mudah untuk dikreasikan. Namun bahan ini juga memiliki kekurangan yaitu bahannya mudah kusut dan terkadang juga luntur.
9. PE atau Poly Ethylene
Poly Ethylene umumnya berbahan tebal, halus dan lembut. Bnayka digunakan untuk jilbab yang ukurannya lebih besar.
10.TC atau Teteron Cotton
Bahannya terbuat dari campuran PE 65% dan Cotton 35 %. Bahannya kuat dan menyerap panas meskipun tidak selembut PE.
11. Kaos
Jilbab bahan ini sangat laku dipasaran. Bahan dasarnya adalah katus atau serat kapas alam. Biasanya dipakai untuk bahan jilbab jumbo karena kainnya adem. Selain itu bahan kaos elastis dan juga mudah meresap keringat. Jilbab bahan kaos sangat nyaman dipakai tetapi mudah kendur.
12. Rajut
Proses jilbab ini dimulai dari benang kemudian dirajut dengan mesin rajut. Kain rajut bisa dibuat model instan ataupung pashmina.
13. Jersey
Bahan jersey merupakan kain cotton strech, halus lebih tebal dari spandek rayon dan tidak berbulu. Jersey memiliki tekstur lembut dan ringan sehingga sangat nyaman dipakai dan memberi kesan jatuh saat dipakai.
14. Katun
Bahan katun agak sedikit kaku dan tebal oleh karena itu jilbab katun sulit untuk dibentuk. Jenis bahan ini tipis, jika menggunakannya disarankan dilapisi dengan jilbab lain agar tidak menerawang. Ada beberapa jenis katun, ada katun combed dan katun caded. Kin katun combed seratnya lebih halus sedangkan caded kurang halus dan rajutannya juga kurang rata.
15. Kashmir
Bahan ini cukup mahal. Bahan ini juga semakin sering dicuci malah semakin halus. Teksturnya lentur, membuat kreasi lebih mudah.
16. Polyster
Jilbab ini cocok dipakai kemanapun, dipakai sehari-hari hingga kepesta. Bahannya juga tidak mudah kusut dan tidak memiliki perawatan khusus. Namun bahan ini tidak mudah menyerap keringat dan tidak cocok digunakan saat panas.
Demikianlah beberapa bahan-bahan jilbab yang sering digunakan. Semoga dengan informasi ini para muslimah tidak keliru dan bisa membedakannya. Apapun nama, jenis dan bentuk jilbabnya yang terpenting adalah kenyamanan saat memakainya.
Komentar
Posting Komentar